Wassalamwr.wb. ***كي أڬيڠ كاموليان KI AGENG KAMULYAN alamat : Desa Kambangan rt 27 rw 06 Pedukuhan Kamulyan Komplek Mushola Baitul Abidin Kec. Lebaksiu Kab. Tegal Jawa Tengah Phone : 081328048777 - 085747777735 Pin BB : ki-777 ~ SILSILAH ~ DARI IBU : " Ki Ageng Kamulyan Binti Umi Siti Aisah ( Nyimas Kencana Wangi) Bin Syeh Abdul Dengankondisi asap yang masih luar biasa mengganggu, namun kegiatan tersebut tetap dilaksanakan, bahkan nara sumber dari Jakarta pun sempat sampai ke qP9N. ”SURO DIRO JAYANINGRAT LEBUR DENE PANGASTUTI” NYOWO GADUHAN ! BONDO TITIPAN ! PANGKAT SAMPIRAN ! SUGIH TANPO BONDO ! DIGDOYO TANPO AJI ! NGLURUG TANPO BOLO ! MENANG TANPO NGASORAKE MUSUH ! ”HENENG HENING HENUNG IKU MAHANANE DADI” “JALMO LIPAT SEPRAPAT TAMAT” Apa itu sabda pandito ratu? sabda pandito ratu adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian sabda pandito ratu adalah Subjek Definisi Politik arti & contoh? sabda pandito ratu tindakan dari seorang pemimpin harus sesuai dengan apa yang diucapkan atau dijanjikannya Definisi ? Loading data ~~~~ 5 - 10 detik semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “sabda pandito ratu” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata sabda pandito ratu artinya apaan sih? apa maksud perkataan sabda pandito ratu apa terjemahan dalam bahasa Indonesia Oleh Alex Palit Dalam konsep kepemimpinan yang mengacu pada khasanah budaya Jawa bahwa personality sosok pemimpin haruslah mencerminkan pribadi sabdo pandito ratu tak kena wola-wali, dan juga berbudi bawalaksana. Di mana kata sabdo pandito ratu itu diartikan bahwa ucapan pendeta, raja atau pemimpin omongannya tidak boleh mencla-mencle alias tidak bisa dipegang. Sedang kata berbudi bawalaksana itu diartikan bahwa pandito, raja atau pemimpin harus setia janji satunya kata dengan perbuatan. Termasuk seorang pemimpin tidak boleh berkilah lempar batu sembunyi tangan, melempar kesalahan kepada pembantunya atau anak buahnya atau juga kepada orang lain sebagai tumbal kambing hitam. Sebagai orang Jawa pasti mengenal ungkapan ini. Filosofi ungkapan ini tidak hanya berlaku bagi orang Jawa, juga non Jawa, tidak terkecuali juga berlaku bagi seluruh pemimpin di belahan bumi. Makanya siapapun dia bahwa sejatinya seorang pemimpin haruslah berjiwa sabdo pandito ratu tan kena wola-wali, dan berbudi bawalaksana. Karena dari sini kita akan mengetahui sejauhmana kualitas pemimpin tersebut. Dari filosofi ungkapan ini akhirnya kita diajak belajar memilah dan memilih sejatinya seorang pemimpin dan pemimpim sejati. Sudahkah sang pemimpin tersebut personalitasnya mencerminakan sabdo pandito ratu tak kena wola-wali, dan juga berbudi bawalaksana. Dari ungkapan ini pula kita diajak belajar untuk memilah dan memilih agar tidak terperosok lagi pada jurang yang sama yang pernah dialami. Karena kita bukan keledai yang mau dibenturkan pada tembok yang sama. Dari ungkapan ini mengajarkan kepada kita pula pada sebuah ungkapan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Dari pengalaman ini pula kita akan banyak menimbah pelajaran berharga tentang kepemimpinan pemimpin di hari kemarin, hari ini, dan hari esok yang akan datang. Akhirnya di tahun politik 2018 yang akan diwarnai oleh gelaran serentak Pilkada 2018 dan jelang menyongsong Pilpres 2019 akan menjadikan pembelajaran sangat berharga bagi kita rakyat dan bangsa Indonesia untuk menentukan dalam hal memilah dan memilih pemimpin dengan mengacu siapa pun itu pemimpinnya bahwa pemimpin itu sabdo pandito ratu tak kena wola-wali, dan juga berbudi bawalaksana. Semoga! * Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”, kolektor bambu unik dan pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara KPBUN